Laksa Betawi
Ni makanan juga rada langka ,karena cara masaknya yg ribet tapi ni resep asli dari nene gw dijamin pasti gampang masaknya..
Bahan pelengkap:
Kacang ijo rendem sampaiaga mekar tapi jangan sampe cambah
Daun kucai iris
Bihun seduh
Bawang goreng
Ketupat
Kerupuk/emping
Santen/klapa gongseng*kalo mo repot
Bumbu :
Ketumbar, lada, jinten sangrai..cabe merah,bawang merah,bawang putih,ebi,kacang tanah ikan teri direbus *tips masukin jadi satu dlm plastic biar gampang angkatnya
Kunyit sereh salam langkuas jahe
Cara masak :
Haluskan semua bumbu tumis hingga harum lalu campurkan santan aduk jangan sampai pecah dan aga mengental…kuah jadi maka siap dihidangkan dengan bahan pelengkap
Soto Betawi
Bahan:
Daging
Jeroan/ babat/iso( kalo suka)
Kentang goreng
Daun bawang
Bawang goreng
Santen/susu
Bumbu :
Ketumbar,lada,jinten,jahe,kemiri
Bawang merah
Bawang putih
Salam,sereh,laos
Cabe merah
Garem,gula
Bahan pelengkap:
Acar timun wortel, bawang goreng, emping jeruk nipis,sambel,kecap,tomat
Cara masak:semua bumbu dihalusin kecuali sereh,salam laos dekeprek aja terus tumis dgn sedikit minyak.
Rebus daging /jeroan/iso sampe empuk, campur dengan bumbu yang ditumis tambah santen siap dihidangkan dengan bahan pelengkap.
Mie juhi
Ni makanan udah rada langka makanya sebagai generasi muda betawi aye berusahe untuk ngelestariin ni makanan..beruntung sih aye coba cari2 dapet juge akhirnye… begini ni resepnye..:
Bahan :
Mie basah nyang kuning seduh bentar biar minyaknya kaga terlalu banyak atau kalo mo dicuci juga kage ngape sah2 aje
Kol dirajang alus tapi jangan alus banget
Timun mentah aje
Kentang dan telor direbus
Juhi disuwir2( ni yg paling penting nih karena ni bahan intinye)
Kecap manis
Bumbu :
Kacang tanah,cabe merah,bawang merah,bawang putih,garem,gula,air,sedikit minyak untuk numis
Cara masak :
Semua bumbu dihalusin terus di tumis tambahin air dan kecap terus masukin juhi sampe aga lama dikit biar rada empuk terus campurin deh same semua bahan lainnye.. dah jadi deh tuh mie juhi ..gampangkan!!
Sayur Goreng asem
Bahan :
Sayuran buat sayur asem
Daging atou tetelan ¼
Bumbu:
Cabe merah (soal berapa banyak jumlahnya tergantung dari berapa banyak bikinnya sama sesuai selera lah)
Bawang merah
Bawang putih
Kemiri
Ketumbar
Sereh
Salam
Langkuas/laos
Kunyit
Cara masak :
Semua bumbu dihaluskan kecuali sereh salam laos..
Rebus daging tau tetelan sampai empuk..sisihkan, terus masukan sayuran
Tumis bumbu sampai harum campur dengan sayuran…siap dihidangkan
kisah tentang adanya Tuhan
a. Kisah Ulama dan Atheist
Ada kisah zaman dulu tentang orang atheist yang tidak percaya
dengan Tuhan. Dia mengajak berdebat seorang alim mengenai
ada atau tidak adanya Tuhan. Di antara pertanyaannya adalah:
“Benarkah Tuhan itu ada” dan “Jika ada, di manakah Tuhan
itu?”
Ketika orang atheist itu menunggu bersama para penduduk di
kampung tersebut, orang alim itu belum juga datang. Ketika
orang atheist dan para penduduk berpikir bahwa orang alim itu
tidak akan datang, barulah muncul orang alim tersebut.
“Maaf jika kalian menunggu lama. Karena hujan turun deras,
maka sungai menjadi banjir, sehingga jembatannya hanyut dan
saya tak bisa menyeberang. Alhamdulillah tiba-tiba ada
sebatang pohon yang tumbang. Kemudian, pohon tersebut
terpotong-potong ranting dan dahannya dengan sendirinya,
sehingga jadi satu batang yang lurus, hingga akhirnya menjadi
perahu. Setelah itu, baru saya bisa menyeberangi sungai
dengan perahu tersebut.” Begitu orang alim itu berkata.
Si Atheist dan juga para penduduk kampung tertawa terbahak-
bahak. Dia berkata kepada orang banyak, “Orang alim ini
sudah gila rupanya. Masak pohon bisa jadi perahu dengan
sendirinya. Mana bisa perahu jadi dengan sendirinya tanpa ada
yang membuatnya!” Orang banyak pun tertawa riuh.
Setelah tawa agak reda, orang alim pun berkata, “Jika kalian
percaya bahwa perahu tak mungkin ada tanpa ada
pembuatnya, kenapa kalian percaya bahwa bumi, langit, dan
seisinya bisa ada tanpa penciptanya? Mana yang lebih sulit,
membuat perahu, atau menciptakan bumi, langit, dan seisinya
ini?”
Mendengar perkataan orang alim tersebut, akhirnya mereka
sadar bahwa mereka telah terjebak oleh pernyataan mereka
sendiri.
“Kalau begitu, jawab pertanyaanku yang kedua,” kata si
Atheist. “Jika Tuhan itu ada, mengapa dia tidak kelihatan. Di
mana Tuhan itu berada?” Orang atheist itu berpendapat,
karena dia tidak pernah melihat Tuhan, maka Tuhan itu tidak
ada.
Orang alim itu kemudian menampar pipi si atheist dengan
keras, sehingga si atheist merasa kesakitan.
“Kenapa anda memukul saya? Sakit sekali.” Begitu si Atheist
mengaduh.
Si Alim bertanya, “Ah mana ada sakit. Saya tidak melihat sakit.
Di mana sakitnya?”
“Ini sakitnya di sini,” si Atheist menunjuk-nunjuk pipinya.
“Tidak, saya tidak melihat sakit. Apakah para hadirin melihat
sakitnya?” Si Alim bertanya ke orang banyak.
Orang banyak berkata, “Tidak!”
“Nah, meski kita tidak bisa melihat sakit, bukan berarti sakit itu
tidak ada. Begitu juga Tuhan. Karena kita tidak bisa melihat
Tuhan, bukan berarti Tuhan itu tidak ada. Tuhan ada. Meski
kita tidak bisa melihatNya, tapi kita bisa merasakan
ciptaannya.” Demikian si Alim berkata.
Sederhana memang pembuktian orang alim tersebut. Tapi
pernyataan bahwa Tuhan itu tidak ada hanya karena panca
indera manusia tidak bisa mengetahui keberadaan Tuhan
adalah pernyataan yang keliru.
Berapa banyak benda yang tidak bisa dilihat atau didengar
manusia, tapi pada kenyataannya benda itu ada?
Betapa banyak benda langit yang jaraknya milyaran,
bahkan mungkin trilyunan cahaya yang tidak pernah dilihat
manusia, tapi benda itu sebenarnya ada?
Berapa banyak zakat berukuran molekul, bahkan nukleus
(rambut dibelah 1 juta), sehingga manusia tak bisa
melihatnya, ternyata benda itu ada? (manusia baru bisa
melihatnya jika meletakkan benda tersebut di bawah mikroskop
yang amat kuat).
Berapa banyak gelombang (entah radio, elektromagnetik.
Listrik, dan lain-lain) yang tak bisa dilihat, tapi ternyata hal
itu ada?
Benda itu ada, tapi panca indera manusia lah yang
terbatas, sehingga tidak mengetahui keberadaannya.
sumber: internet
Agar Anak Suka Buah dan Sayur
Rasanya Tidak Enak
Ada beberapa faktor yang membuat anak tak suka buah dan sayur, di antaranya rasa yang kurang berkenan, pengenalan terhadap aneka rasa yang tak dilakukan dengan baik, serta pengalaman tak mengenakkan saat memakan buah atau sayur.
Tapi, penyebab yang paling sering adalah kurangnya pengenalan aneka rasa saat anak masih kecil, terutama pada usia bayi. Akibatnya, memori rasa di otak anak sangat sedikit. Bila ia menikmati sesuatu yang sebelumnya tak pernah dicoba, anak merasa aneh dan tak menyukai rasa tersebut. Berbeda dengan anak yang diperkenalkan pada aneka macam rasa, umumnya mereka lebih mudah diberikan buah dan sayur karena memori tentang rasa di otaknya banyak sekali sehingga mudah beradaptasi dengan rasa baru.
Sebenarnya, pengenalan terhadap aneka macam rasa sudah dimulai sejak bayi, yakni ketika anak sudah diperbolehkan makan makanan lembut seperti bubur saring, semipadat (nasi tim), dan padat (nasi). Pada saat ini sangat penting bagi kita untuk mencampurkan aneka macam buah dan sayuran dalam menu sehari-hari anak. Dengan begitu, kelak anak lebih mudah menerima rasa yang lain.
Memang, banyak orangtua sudah berusaha mengenalkan aneka rasa kepada bayinya. Namun hal ini tak berjalan baik, mungkin kurang konsisten dalam mengenalkannya atau tak bekerja sama dengan pengasuh. Ketidakkonsistenan ditandai dengan hanya sesekali mengenalkan aneka rasa dari berbagai variasi menu, tapi menu yang monoton, seperti nasi dan nugget yang lebih sering diberikan kepada anak. Buah-buahan pun demikian, anak hanya sesekali diberi jeruk atau apel.
Orangtua Harus Kreatif
Jangan pernah memaksa anak untuk suka buah dan sayur dengan cara menjejalkannya. Sebab, ketidaksukaan yang dipaksakan hanya akan menimbulkan penolakan yang sangat keras. Mungkin saja dari pemaksaan itu anak akan trauma dan semakin tak mau diberi buah dan sayur. Justru orangtua harus kreatif dengan mencari cara supaya anak suka buah dan sayur. Caranya antara lain:
* Menyembunyikan sayuran di dalam makanan yang disukai anak. Jika anak suka dengan bubur nasi, risoles, atau bahkan mi instan, kita bisa memasukkan ke dalamnya aneka sayuran. Potonglah sayuran tersebut kecil-kecil supaya tidak mencolok sehingga ketika kita menyuapinya, anak tidak sadar kalau di dalam makanan kesukaannya terdapat sayur.
* Bila anak tak suka dengan sayuran yang lembek, kita bisa memodifikasinya dengan membuat sayuran tersebut terasa crispy atau garing. Bayam misalnya, bisa digoreng bersama tepung dan dicampur bumbu sedikit supaya terasa garing dan lebih nikmat.
* Bila ingin meminta anak mengonsumsi buah, kita bisa membuat jus jeruk, apel, mangga, jambu, alpokat, atau lainnya. Supaya terasa lezat, tambahkan susu kental. Rasa manis dari susu akan membuat anak menyukainya.
* Membuat bentuk yang menarik dari buah atau sayuran. Ketika kita minta anak untuk makan pepaya, modifikasikanlah bentuk potongnya. Misal, dengan memotong kotak-kotak kecil untuk dijadikan mata, kotak memanjang untuk dijadikan hidung, kotak memanjang agak lebar untuk membuat mulut, lalu letakkan di atas piring yang berwarna kontras. Kemudian ajak anak bermain dengan bentuk buah tersebut sambil memintanya memakan satu per satu.
* Dengan sayuran pun demikian, kita bisa memadukan antara sayuran, telur, dan sosis. Contoh, buat telur dadar lalu letakkan di atas piring. Bentuk matanya dengan irisan sosis, hidungnya dengan irisan daun selada, mulutnya dengan wortel dan telinganya dengan irisan tomat. Bila anak tak mau memakannya langsung, kita bisa campur dengan nasi saat memakannya.
* Alat makan pun perlu dipilih yang menarik. Saat ini banyak alat makan seperti piring maupun sendok yang bergambar aneka karakter tokoh kartun. Nah, kita bisa menggunakan alat-alat tersebut sebagai salah satu daya tarik anak untuk mengonsumsi buah dan sayur.
Jadilah Contoh
Di samping kreatif, ada beberapa hal lagi yang perlu dilakukan orangtua agar anak mau makan buah dan sayur:
+ Orangtua harus menjadi contoh.
Perlihatkan kepada anak bahwa kita begitu menyukai buah dan sayur. Caranya, selalu melengkapi menu keseharian dengan buah dan sayur. Umpama, sarapan dengan sayur bayam, selingan pagi makan buah jeruk atau apel, makan siang dengan menu sayur sup, selingan siang dengan jus jambu, dan makan malam dilengkapi oseng-oseng tempe campur kacang panjang.
Bila kita memberikan contoh yang baik pada anak, dia akan melihat betapa buah dan sayur bukanlah makanan yang perlu ditakuti. Dengan begitu akan lebih mudah bagi kita untuk meminta anak makan buah dan sayur. Apalagi kita selalu menyempatkan makan bersama sehingga anak terbiasa dengan menu-menu yang kita makan. Berbeda bila kita juga tak suka buah dan sayur, akan lebih sulit meminta anak mengonsumsinya.
+ Berikan penjelasan tentang manfaatnya.
Anak balita dapat memahami penjelasan sederhana yang kita berikan. Nah, jelaskanlah aneka manfaat makan buah dan sayur. Contoh, dengan mengungkapkan kegunaan vitamin C dari buah jeruk, "Kak, supaya kamu tidak gampang sakit, kamu perlu makan buah jeruk ini yang mengandung banyak vitamin C." Atau, ketika kita ingin anak suka dengan sayur bayam, kita bisa menggunakan tokoh kartun kesukaannya semisal Popeye, "Kalau Adek ingin kuat seperti Popeye, Adek harus suka dengan sayur bayam." Penjelasan-penjelasan seperti ini setidaknya dapat membuka pemahaman anak akan manfaat sayur dan buah.
+ Ciptakan suasana menyenangkan di meja makan.
Dengan begitu, anak akan merasa nyaman sehingga ia bernafsu untuk makan. Nafsu yang besar membuat anak lebih mudah mengonsumsi apa saja termasuk buah dan sayur. Berbeda bila kita bersikap tegang, meminta anak makan dengan membentak-bentak misalnya, tentu hanya akan menghilangkan nafsu makan anak sehingga semakin sulit bagi kita untuk memintanya makan buah atau sayur.
+ Hindari junk food.
Banyak sekali junk food atau "makanan sampah" yang beredar di supermarket maupun warung-warung. Rasanya yang sangat gurih sering kali membuat anak tak bernafsu makan karena lidahnya sudah terbiasa dengan rasa yang kuat dari junk food tersebut. Jadi, hindari anak dari makanan seperti ini agar ia lebih mudah mengonsumsi buah atau sayur.
Penulis : Irfan Hasuki
Sumber: Kompas.
Dokter di Urasa
Untuk pertama kalinya selama 3 minggu tinggal di urasa,anak dan suami gw sakit, jadi ya untuk pertama kalinya juga kedokter yang ada disini. Nama kliniknya moegi letaknya ga jauh dari urasa eki sekitar 10 menit jalan kaki taw sekitar setengah jam dari apato tempat kita tinggal.
Disini semua serba teratur detail banget deh! Dari mulai daftar di dokter sampe diapotiknya
Pertama waktu daftar aja udah beda dengan Indonesia kalo di Indonesia kita Cuma daftar ya daftar,tapi kalo disini ngga begitu,disini kita langsung nyebutin nama, yang sakit berapa orang, dan sakitnya apa kepada penjaganya dengan menggunakan bahasa jepang,karena suster tidak dapat menggunakan bahasa internasional(inggris) dan dokternya pun tidak bisa menggunakan bahasa inggris,jadi walau aga terbata ya kita menggunakan bahasanya mereka(bahasa jepang)..
Disini paling enak kalo kita pergi ke dokter tapi kita sudah punya NHI(national health insurance) atau asuransi kesehatan,biar bayarnya ga terlalu mahal,kita hanya dikenakan sebesar 30% dari total biaya… enakkan?
Malah yang buat anak2 bisa jadi gratis untuk dokter dan obat. Setelah dari dokter kita jalan keluar menuju apotik untuk menebus resep….
Aga kaget dikit waktu diapotik kita ternyata mendapatkan buku untuk record obat apa aja yang pernah kita beli,jadi mereka tau riwayat obat apa aja yang udah pernah kita minum. Hebat bukan? Kalo di Indonesia ka Cuma ada record di dokternya aja bukan di apotiknya juga.oia disini juga ga bisa beli sembarang obat,terus setau gw obat disini dosisnya ga tinggi kaya diindonesia,dan yang hebatnya lagi setiap obat yang kita beli kita dapet bungkus yang berdasarkan jenis obatnya missal obat untuk minum ada gambar orang minumnya,terus obat untuk temple ada gambar orang yang ditempelin obatnya.dan untuk obat oles juga ada gambar orang olesin obatnya.jadi intinya walau kita kurang paham dengan bahasa jepang kita tetap bisa tau bagaimana cara menggunakan obatnya berdasarkan gambarnya.
Jalan kaki ke Ikazawa Campground
Dari Urasa kita naik kereta ke Muikamachi trus nyambung bis Nonaka line di jalur 2. Menurut website Ikazawa camp, kita mesti turun di Ikazawa shougakkou, tapi abis itu ga ada keterangan lagi, jadilah kita turun di situ. Tapi ternyata, sampe situ ga ada tanda2 ada campground, mana jalanan sepi ga ada orang yang lewat. Setelah telusurin jalan sebentar, akhirnya kita ketemu kakek2 yg sedang buat bbq. Menurut si kakek, campnya masih jauh, sekitar 30 menit jalan kaki. Si kakek juga buatin peta jalan ke camp.buat ilangin rasa bt krn tau tempatnya jauh dari hatle bis ya dinikmatin aja sambil jalan dan foto2 ,ga lama kita jalan ya sekitar 1 km lah si kakek nyusul kita pake mobil. Ternyata tadi orang yg kita liat adalah anaknyayg baru pulang bawa mobilnya, jadi dia nyusul kita n nganterin kita ke camp. Alhamdulillah, soalnya jalannya masih sekitar 2 km lagi, mana cuacanya panas dan gerah namanya juga summer.
Masuk ke camp, kita mesti isi formulir dulu, semacam listing harga untuk kegiatan di dalam camp. Untuk sekedar masuk seperti kita, cuma bayar 300 yen/orang, anak2 masih free.mulai deh kita foto2 dan membandingka tempat kemping di indonesia dgn kemping disini.. Campground di Jepang memang lebih lengkap dari di Indonesia, mungkin karena beda pengertian campingnya kali ya... Di sini segala sesuatu memang dibuat untuk kemudahan. WCnya bersih, tersedia juga lounge dan lahan untuk caravan, ada juga shower air panas dan coin laundry, jadi ga perlu repot2 kalo mo cuci baju atau pengen mandi air panas. Selain itu, orang Jepang kalo camping juga gila2an, semua perabotan rumah dibawa, ada kursi, panggangan, sampe2 futon(kasur) juga dibawa, jadi serasa dirumah cuma pindah tidur di dalam tenda aja.
Buat anak2, ada bangunan perosotan khas mainan di taman2 di Jepang, sayangnya cuma ada satu. Tapi di camp ini ada sungai dangkal berbatu yg jadi favorit anak untuk berenang. Airnya jernih sampai batu2 di dasar sungai kelihatan jelas. Campground ini juga bersebelahan dengan taman nasional Tenziku no Sato. Di taman nasional ini, kita bisa lihat air terjun, jembatan, dan gua kunang2. Sayangnya kita ga masuk ke taman nasional ini karena jaraknya yang agak jauh sekitar 2km dari camp, jadi bakalan cape banget n makan waktu banyak kalo kita jalan ke air terjun, balik lagi ke camp, trus jalan turun gunung ke halte bis. Mungkin next time aja kalo ada yg ngajak bawa mobil pribadi.
Jadinya kita main2 aja di sungai, apalagi anak2 blm pernah berenang di sungai. Di yairo koen memang anak2 pernah main di sungai, tapi sungai buatan, airnya ga sederas, sedingin, dan sejernih di camp ini. Habis puas main di sungai, kita main perosotan, baru pulang. Jalan pulang memang menurun tapi sepi banget, ga ada orang sama sekali, cuma kadang ada mobil lewat. Sudah sampe bawah, kita masuk ke kota kecil, tapi tetep sepi juga, jadi ga bisa tanya siapa2 apa ada halte bis yg lebih deket. Setelah jalan agak jauh, sekitar 1.5 km dari camp, ada orang Jepang yg bawa mobil pick up nawarin nganterin jalan. Mungkin karena lihat kita jalan sendirian bawa anak2 in the middle of nowhere dan kelihatan kebingungan.
setelah mendekatinya kita nanya sama beliau,halte bis jauh ga? ternyata kaget waktu dia bilang "jauh" (dalam batin ko bisa dia berbahasa indonesia? ) walau sambil terbata-bata bicara indonesia -jepang akhirnya nyambung juga, ternyata dia 15 thn lalu pernah tinggal di indonesia selama 2 thn khususnya di salahsatu perusahaan mobil di jakarta, kita banyak cerita didalam mobil sampai ngga terasa klo udah sampe ditempat matsurinya...
kita ga bisa lama ditempat matsuri kita harus kembali mencari halte bis terdekat bak dikejar waktu kita jalan buru2, karena kita pikir jarak halte akan jauh seperti sebelumnya(kita pikir camp ground dekat dari jalan mobil ga taunya jauuh sekali) ternyata jalan dari tempat matsuri cuma 5 menit.ya intinya jalan gila sesion 1 suksess lah...
Niigata-City Trip
Rencana jalan ke niigataakhirnya kesampean juga, Minggu, 9 Agustus 2009, kita sama keluarga mas Yudhi n mas Wahyu jalan2 bareng ke Niigata city. Niat awalnya mo liat niigata matsuri hari minggunya sambil nunggu hanabi malamnya, baru hari seninnya muter2 keliling niigata city. Tapi, apa mo dikata, hujan turun terus sejak kita berangkat ke niigata. Alhasil, paradenya dibatalkan.karena pagi harinya belum ada keputusan apakah hanabi jadi diadakan atau tidak mengingat hujan yg turun terus. Untungnya, menjelang malam, hujan berhenti dan hanabi jadi diadakan.
Untung aja hanabinya tetep ada jadi ya ga terlalu kecewa lah.
Sebelum liat hanabi, kita jalan2 dulu di bandai city sekalian makan siang. Pemandunya Saori, orang Jepang mahasiswa IUJ yang kerja di pemda Niigata City, sekalian dia juga booking tempat buat kita liat hanabi. Kita sempet naik ke Rainbow tower lihat sekeliling bandai city n bandai bridge dari atas tower. Habis makan, kta bingung mo kemana karena hujan dan waktunya dah agak sore. Paradenya dibatalin dan kita kesorean kalo mo jalan2. Tapi daripada langsung balik hotel, akhirnya kita ke rumah tradisional Jepang ga jauh dari bandai city. Habis itu baru kita pulang ke hotel buat check in n istirahat sebentar sebelum liat hanabi.
Sore2 kita jalan ke bandai bridge buat liathanabi. Bener juga, hujan dah reda dan cuaca cerah agak berawan. Akhirnya kita bisa liat juga hanabi di niigata, di pinggir shinano river dipagari bandai bridge. Walaupun hanabinya ga sebesar dan semeriah di nagaoka, tapi suasana di pinggir sungainya bener2 romantis.
Pagi2nya kita baru jalan2 keliling niigata city, tapi ga bareng mas Yudhi n mas Wahyu. Mas Yudhi mesti ke imigrasi di Niigata airport buat ngurus visanya Zahid, sedang mas Wahyu jalannya pake mobil biar ga parkir terlalu lama di hotel, maklumlah biaya parkirnya gede banget. Jadilah kita jalan sekeluarga aja. Habis check out, kita langsung ke halte bus di bandai exitnya stasiun niigata. Kita rencananya naik loop bus pake one day pass biar lebih murah. Loop bus ini ongkosnya jauh dekat 200 yen, tapi kalo pake one day tiket yang harganya 500 yen itu ga perlu bayar lagi dan bisa dapet diskon masuk di beberapa tempat wisata yang dilewati bus. Loop bus ini memang bus wisata yg lewat tempat2 wisata di niigata city dan cuma ada waktu summer aja. Bus ini ada dua jenis yang lewat jalur yang sama tapi berlawanan arah, Bus Inuyasha dan Bus Dokaben, sesuai dengan tokoh yg jadi corak busnya.
Jadilah kita hari itu pergi keliling2 kota niigata. Pertama, kita pergi ke marinepia aquarium,aquarium terkenal di sekitar.Terus kita ke Hakusan shrine kuil dewa cinta konon banyak pasangan pengantin yang pergi kekuil tersebut, sekalian lihat rumah tradisional Jepang dan kantor pemerintahan lama Niigata(lupa namanya). Habis itu, kita pergi ke Furumachi (kota tua), semacam pasar baroe-nya Indonesia, walaupun dari segi harga ga mencerminkan namanya. Selesai dari furumachi, kita foto2 di Bandai bridge dan jalan2 sepanjang shinano river lihat perahu2 lalu lalang dan foto2 di samping perahu2 yg lagi lego jangkar, sekalian kita jalan ke Toki Messe janjian ma mas Wahyu. Di Toki Messe, gedung tertinggi di Niigata City, kita naik ke observatoriumnya di lantai paling atas. Kita lihat2 sekeliling niigata city dan sado island di kejauhan sana sambil nikmatin sunset dan nunggu malam buat lihat suasana niigata di waktu malam.
Abis itu, kita cabut naik taxi buat ngejar kereta. Untungnya kita masih dapet kereta dari niigata. Cuma yang bikin sebel, kita sampe nagaoka jam 8 tapi mesti nunggu jam 11.12 malem buat naik kereta yang ke Urasa. Jadilah kita ngantuk2 nungguin kereta. Untungnya anak2 bisa tidur pules sampe rumah.niigata trip kali ini yah lumayan menyenangkan walau hujan2an..
ini ada foto kita di bandai bridge,taman lotus termasuk tempat terkenal disekitar Niigata
Pesta Suika
Hari ini di rumah pesta semangka. Gara2nya, ayah abis solat jumat ketemu Dimas, Arya, Tao, sama Lei di dapur SD2, mereka2 lagi pesta semangka. Dapet info kalo di kebun depan IUJ baru aja panen semangka dan banyak semangka yg ga memenuhi standar ga diambil n dibiarin aja tergeletak di kebun. Memang orang Jepang ini standardize banget, semangka yg shapenya ga bulat atw yg ada fleks2 warna kuning ga bisa dijual. Jadilah semangka malang nan lezat itu terbengkalai tak berdaya di tengah kebun.
Sebagai anak mahasiswa yg peduli lingkungan, jelas aja anak IUJ terusik hati nuraninya melihat semangka2 itu berserakan menanti tangan2 mulia mengangkat mereka. Alhasil, jadilah si Tao dkk berbuat baik dengan membawa 4 buah semangka superbesar yg mungkin ukurannya bisa bikin iri tukang semangka di Indonesia. Anak2 Kamboja bahkan rela membawa semangka2 itu pake keranjang besar di atas sepeda2 mereka.
Sayangnya, ayah ga bisa ngambil saat itu juga karena kepepet waktu ngejar bus IUJ. Untungnya, mas Wahyu mampir ke rumah pas sore2 bawa 2 semangka ukuran jumbo buat kita n keluarga mas Yudhi. Jadi, sekalian nganter mas Wahyu ngambil kartu berobat si Aisyah, ayah turun di kebun semangka. Sayangnya, semangka2 gendut superjumbo sudah ga kelihatan lagi di deket jalan raya, yang tersisa ada di tengah2 kebun nan jauh di sana. Tapi gpp, ayah masih dapet semangka gendut ukuran jumbo yang dengan riang gembira menyambut uluran tangan ayah. Ga tanggung2, 3 semangka gendut ayah bawa pulang. Jadilah pesta semangka kita hari ini. Tapi, bosen ga yah makan semangka terus tiap hari selama seminggu.... hehehe....
Nagaoka Hanabi
Minggu kemarin, tanggal 2 Agustus, kita liat pertunjukan kembang api (hanabi) di Nagaoka. Nagaoka Hanabi termasuk pertunjukan kembang api yang terbesar di Jepang. Alhamdulillah kita diberi kesempatan buat bisa ngeliatnya karena pertunjukan kembang api itu hanya ada di musim panas dan kita hanya punya satu kesempatan nikmatin musim panas di Jepang. Spring tahun depan kita harus sudah balik ke Indonesia.
Nagaoka hanabi diadakan dua hari, tiap tanggal 2 dan 3 Agustus. Kita mutusin liat tanggal 2 walaupun menurut prakiraan cuaca bakal ujan karena tanggal 4-5 Agustus kkdd rencananya ada pemotretan dan nginep gratis di Kokusai Joetsu, jadi tanggal 3nya kita mo full istirahat di rumah. Sayangnya pemotretan diundur karena cuaca buruk dan kita baru tahu beritanya pas tanggal 3.
Kita rencana jalannya agak pagi2an biar keretanya ga terlalu penuh n kita masih bisa jalan2 dulu ke 2nd street n riverside, tapi akhirnya jalan jam 11an juga. Kita juga dapet kabar dari mas Wahyu kalo mau booking tempat untuk liat hanabi bisa hubungin mba Febri, orang Indonesia yg tinggal di Nagaoka. Ternyata mba Febri ini pernah ketemu di tempat ujian SIM waktu nganter mas Wahyu ujuan SIM. Suaminya mba Febri ini orang Indonesia juga yg dah selesai kuliah S2 n S3 di Nagaoka Institute of Technology. Sampe di stasiun, kita liat di information center lagi ada bagi2 brosur n kipas, jadi kita mampir dulu biar dapet brosur plus kipasnya sambil nunggu dijemput mba Febri.
Abis dijemput mba Febri, rencananya kita mo langsung ke tempat liat hanabi, tapi ternyata udah ada yg jagain jadi kita bisa langsung ke apato mba Febri. Jadi walaupun udah dibooking, kita mesti jagain juga biar ga diambil atau digeser2 sama orang lain. Karena ga perlu jaga dulu, kita liat2 folk dance di deket stasiun. Abis itu baru kita pergi ke tempat mba Febri. Dari stasiun, kita lewat jalan yang sepi biar ga ketemu polisi. Soalnya di mobil banyak anak2 dan dah lebih dari kapasitas. Di Jepang, anak2 harus pake child seat, kalo ga bakal kena semprit polisi. Apalagi di mobil ada 5 anak kecil dan ga ada child seat sama sekali.
Di rumah mba Febri, kita cuma sebentar aja karena mesti gantian jaga tempat. Oiya, kita juga kenalan sama mba Nunung dan suaminya pa Ohata orang Jepang, temennya mba Febri yang tinggal di Tokyo yang mo liat hanabi di Nagaoka. Jadilah abis sholat n makan siang kita langsung ke tempat liat hanabi. Kita juga kenalan sama Hendri n Tiar, orang Indonesia yg kerja di Jepang abis selesai kuliah, kita sama2 nungguin tempat liat hanabi. Gak lama kita duduk, tau2 ujan gede, jadi kita terpaksa neduh di mobilnya pa Handri, suaminya mba Febri. Untung ujannya ga lama, jadi kita balik lagi sekalian ngeringain terpalnya. Tempat nontonnya ada di daerah pinggir sungai, kebetulan kita dapet di daerah yg agak tinggi jadi enak juga liat2 sekeliling. Tempat kita ini gratis tapi mesti rebutan begitu areanya dibuka. Kalo yg mo bayar juga ada, ada yg bayar 1500 yen, ada juga yg cuma 500 yen. Dua tempat itu ga terlalu padet dan lebih deket pinggir sungai, tapi sayangnya tempatnya lebih rendah.
Jam 7.15, pertunjukannya dimulai. Dan bener aja kalo ini dibilang yang terbesar di Jepang. Pertunjukannya bener2 wah... kembang api aneka rupa dan warna gemerlapan menghiasi angkasa n menerangi penonton. Bener2 pengalaman yg menakjubkan. Sekitar jam 9, ujan turun lagi n lebih deras dari yg tadi tapi pertunjukan jalan terus. Untungnya itu dah di penghujung acara. Jadi kita buru2 pulang ujan2an, mana payungnya nda ketinggalan di mobil, jadilah kita pulang desek2an n basah2 dengan 1 payung aja.
Alhamdulillah kita bisa sampe stasiun dengan selamat ga terlalu basah kuyup n anak2 juga gpp. Tapi cukup senang dan ngerasa ga sia2 jugalah kita basah2an liat kembang api terbesar di Jepang plus tambah kenalan juga xixixixi...
ini ada videonya cuma ya kurang bagus karena kamera dan yang ambil amatiran...jadi maklum :)
solar eclipse
Hari ini ada gerhana matahari total melewati Jepang. Sebenernya kabarnya dah tau lama kalo tgl 22 ini ada gerhana, cuma namanya juga lupa, untung mas Wahyu ngingetin, jadi masih bisa liat. Sayangnya, disini cuacanya berawan, jadi kadang kelihatan kadang ga. Dari sini kita cuma bisa liat gerhananya sekitar 80%. Kalo gerhana yg 100% cuma bisa dilihat di daerah Tokara Islands, Amami-Oshima, dan Yakushima, sebelah selatan Jepang.
okutadami - urasa natsu matsuri
Kemarin bener2 hari jalan2. Walaupun paginya kita sempet ngira ga jadi jalan, ternyata akhirnya jalan juga. Tadinya kita niat mo jalan ke Kashiwazaki mo liat pantai trus ke pasar ikan bareng2 sama Hoa, anak Vietnam yang tinggal di MSA. Tapi paginya kita dapet kabar kalo anaknya Hoa kejepit pintu or something-lah. Akhirnya kita batal ke Kashiwazaki trus balik lagi ke rencana awal ke Okutadami. Karena mobil mas Wahyu ga cukup buat semua, ayah sama kk pergi ke Okutadaminya naik bus. Akhirnya ayah sama kk jalan2 ke stasiun dulu nyari jadwal bus yg ke sana, soalnya dari website kita cuma tau kalo bus dari Urasa itu jalannya pagi2 jam 7.55. Pas liat di jadwal bus, ternyata ada lagi yg jalan, tapi jam 1.40. Ya gpp kesiangan tapi yg penting bisa jalan2. Tadi sebelum sampe stasiun kita liat di jalanan yg ke arah Bishamondo temple udah rame kaya mo ada pasar malem gitu, jadinya kita liat2 ke sana dulu. Suasananya kaya pasar malem di Indonesia, cuma ya tentu aja khas Jepang.
Pas kita nungguin mas Wahyu di rumah, ada parade keliling anak2 yg bawa tandu sambil teriak2 washoi.. Tadinya mo foto dari rumah aja, tapi penasaran mo liat dari deket, ayah sama kkdd akhirnya turun n liat dari deket. Si kk malah lari duluan masuk ke barisan washoi2. Tadinya kita diajakin ikutan paradenya tapi cuacanya lagi panas banget n kita lagi nunggu dijemput.
Akhirnya jam 12an nda sama dd dijemput, jadi ayah sama kk nunggu di rumah dulu.Tadinya ayah ma kk mo jalan jam setengah 2 aja, tapi kelamaan. Ayah pikir kalo di Urasa ada yg siang pasti di Koide ada juga, jadi abis nda jalan ga lama ayah ma kk jalan juga abis ayah sholat. Tapi berhubung kereta yg ke Koide dah lewat, kita coba nunggu bus yg ke Koide. Tapi ditunggu2 ko busnya ga lewat2 padahal udah waktunya. Apa karena pas hari libur nasional Jepang ya?? Jadinya kita balik lagi ke rencana semula naik bus dari Urasa ke Okutadami walaupun harap2 cemas takut ga ada busnya. Berhubung waktunya masih lama, kita jalan2 dulu liat festival di depan Bishamondo sekalian foto2. Beruntungnya, kita sempet liat tarian Jepang dari ibu2 byouin di depan festival. Trus kita juga sempet liat parade Washoi yg beneran dari Bishamondo temple. Kalo yg tadi pagi cuma pawai anak2 aja n kuil2an(mikoshi)nya juga ga dibopong. Kalo yg ini beneran, ada upacara dulu dari kuil trus yg ikut juga lebih banyak dan kuil2(mikoshi)nya juga dibopong. Kuil2annya besar berwarna emas yg kayanya berat gitu karena yg bawa sampe sempoyongan begitu bawanya. Oiy, kita nyebutnya" Washoi 2"karena orang2nya pada teriak Washoi2 kalo ada yg kasih angpau.
Jam setengah dua, kita balik ke basutei, n alhamdulillah busnya udah nangkring disana. Tepat jam 1.40 busnya jalan. Jalan ke Okutadami bener2 indah, di sana sini tehampar sawah menghijau dipagari bukit dan gunung menghijau, terasa sekali suasana pedesaan di punggung gunung. Yang lebih menarik lagi adalah Okutadami Silver Line, jalan2 menembus gunung bekas penambangan perak di pertengahan zaman Edo di abad 18. Memasuki Silver Line ini, kita dibawa kembali ke jaman kejayaan Perak di zaman Edo. Terowongan demi terowongan kita masuki menembus barisan pegunungan batu yg kaya akan perak, dengan dua terowongan terakhir masing2 sepanjang 17 km dan 12 km. Terowongan2 tersebut sebagian besarnya masih merupakan peninggalan zaman Edo, terlihat dari dinding2 terowongan yang menyisakan dinding2 batu gunung hasil pahatan tangan manusia diselang seling beton tuk menunjang kekuatan dinding batu berusia lebih dari 2 abad ini. Tidak sia2 rasanya menghabiskan 900 yen untuk perjalanan ini. Tepat jam 3 sore, bus pun tiba di Okutadami dam.
Sampai di sana, terbentang dinding dam menjulang tinggi menahan air sungai Tadami-gawa. Di pelataran parkir, terdapat beberapa restoran sekaligus toko suvenir. Setelah sadar dari nuansa perjalanan, baru inget mo nelp bunda mo tanya apa sudah sampai atau belum. Sayangnya, ga ada sinyal sama sekali jadi ga bisa nelpon. Tapi liat2 mobil di parkiran, ada juga mobil mas Wahyu, jadi mereka pasti dah sampe cuma ga bisa mastiin posisinya dmana. Akhirnya jalan2 aja bedua kk dsini. Kita liat2 depan restoran ada ikan2 danau di akuarium n ada yg udah dibakar, jadi pengen makan. Tapi kita liat ada semacam kereta monorail sedang turun, jadi cepet2 kita ke stasiunnya. Untuk naik, bayar 100 untuk dewasa n 50 untuk anak2 tapi kk belum masuk itungan. Jarak tempuhnya mungkin cuma sekitar 200 meteran, ga terlalu jauh tapi lumayan daripada jalan kaki. Sebagai objek wisata, kekurangannya cuma ga ada wahana untuk main anak2 ataupun orang dewasa, juga ga ada perahu2an, yang ada cuma perahu beneran buat keliling danau atau nyebrang ke Ozeguma.
Akhirnya kita cuma foto2 aja di atas bendungan trus liat2 ke pelabuhan perahunya sekalian cek harga. Sayangnya, kita ketinggalan perahu, yang ternyata nda sama keluarga mas Wahyu ada di perahu yang udah jalan tersebut. Jadi kita cuma liat2 dan foto2 di pelabuhannya dan jalan2 keliling bendungan. Abis itu kita turun, takut ketinggalan bus, karena bus yg ke Urasa cuma ada jam 5.10. Kita turun ga naik kereta tadi, tapi lewat jalan di bawah jalur monorail. Perut yg tadinya laper jadi ga laper lagi karena dah jalan2, tapi karena penasaran mo nyobain ikan bakarnya, akhirnya kita ke restoran. Jadilah kita istirahat di dalem restoran dengan pemandangan ke arah bendungan nyobain ikan bakar yg namanya Iwana (kalo ga salah, karena sebagian pake kanji) seharga 500 yen. Sebenernya ada juga teropong deket tempat kita makan, tapi karena pemandangannya gitu2 aja jadi ga jadi mo liat. Ikan ini dibakar dengan sebelumnya dilumuri garam dan garam tersebut masih menempel di kulitnya. Tapi rasa asinnya cuma ada di kulitnya aja, dagingnya ga terlalu terasa asin. Daging ikannya agak2 legit begitu ga gampang hancur kaya ikan biasa, si kk jadi agak susah nelennya. Oiy, disamping ikan ini juga disuguhi sambal miso yang terasa bener misonya tapi ga begitu pedas karena orang Jepang mang ga terlalu suka pedas.
Habis makan, kita liat2 suvenirnya. Ternyata suvenir khas okutadami ini bergambar burung hantu, jadi kita borong2 gantungan kunci burung hantu sama satu dompet kecil motif kucing dengan bahan kimono. Habis beli suvenir, kita jalan2 lagi di sekitar restoran2 sambil nungguin nda dkk. Akhirnya pas kita duduk, kita liat ada nda dkk sedang turun pake kereta. Jadilah kita saling menyongsong di parkiran. Yang lucu si kkdd yg kejadiannya mirip2 Alex sama Marty di madagaskar 1. Kirain kkdd lari mo peluk2an di tengah, ternyata pas deket malah saling menjauh, kk lari ke nda, dd lari ke ayah. Abis itu, nda dkk liat2 suvenir n beli es krim. Jam 5, busnya udah dateng, tapi kkdd 22nya mau ikut ayah naik bus, ga ada yg mo naik mobil. Tapi akhirnya ayah sama kk ikut mobil mas Wahyu dengan pertimbangan dah agak gelap jadi ga terlalu keliatan kalo mobilnya overpassanger.
Sampe Urasa, kita langsung ke Bishamondo mo liat kembang api n festival. Kirain kembang apinya ga jadi karena ga ada tanda2 bakal ada kembang api. Tapi pas sampe kantor pos, udah banyak orang2 duduk di jalan nunggu kembang api, jadi kita ikutan duduk nunggu kembang api. Kebanyakan orang yg kesana itu pake yukata (kimononya musim panas), tua muda, laki perempuan (tapi kebanyakan perempuan). Ga lama kita duduk, sudah disebut nama2 sponsor kembang api pertanda kembang api dah mo diluncurkan. Akhirnya jadi juga liat pesta kembang api natsu matsuri, kembang api pertamanya kkdd. Tapi lama2 bosen juga ya, jadinya kita sekalian jalan ke festivalnya, mo cari2 makanan. Nda beli tayaki, kue yg bentuknya ikan, mirip2 kue yg dijual di SD yg pake cetakan ikan tapi ada isinya(bisa krim atau kacang merah yg biasa disebut anko). Abis itu kita jalan ke tempat tangkep ikan mas, itu lho, yg nangkep ikan pake jaring kertas. Satu jaring kita bayar 100 yen. Jaring pertama nda yg coba tapi gagal. Jaring kedua ayah coba tapi gagal juga. Baru jaring ketiga ayah dapet ikan, itupun cuma dapet 1. Mang agak susah juga, jaring kertasnya ga bisa lama2 dalam air karena jadi gampang robek. Untungnya abis itu ditambahin ikannya jadi 3 buat si dd n akhirnya si kk juga dikasih 2 ikan, mungkin karena festivalnya dah selesai, jadi ikannya diabis2in. Mas Wahyu juga cuma dapet 1 ikan 3 kali nyoba, tapi akhirnya juga dikasih ikan buat ayang sama aisyah masing2 dapet.
Abis itu pulang deh, ayah ke stasiun ngambil sepeda sama kk, nda sama dd ikut mas Wahyu naik mobil. Bener2 hari yg menyenangkan, semua dapet, mulai dari wasoi2 sampe kembang api dan tangkep ikan. Tanoshikatta desu ....
BBQ-an IUJ
Sore ini, kita, komunitas keluarga Indonesia di IUJ yang masih tersisa selama summer break ini ngadain BBQ-an di BBQ area IUJ bareng2 sama anak2 Indonesia yg ikutan IEP (intensive English Program) di IUJ. Total jendral, ada 3 keluarga: mine, yudhi's, and wahyu's, plus 4 anak IEP: mba yayun (yg masuk IDPnya IUJ september ini, orang BI), mba puji (GRIPS, orang BAPEPAM), mas akmal (Yokohama Univ, orang BI), and mas yayat (Yokohama Univ, orang Pajak). Plus ada Wada-san dan istrinya, Fujita; Sakurai; dan Rabiah yang datengnya belakangan. Wada-san ini orang Jepang yang deket sama mahasiswa Indonesia sejak dulu kala, kita sering diajak kalo ada acara dan sebaliknya. Kalo Sakurai ini orang Jepang juga, UMEX member, info lainnya ga tau, baru liat orangnya hari ini. Kalo Rabiah orang Malaysia, anak ebiz, tahun ini lulus, baru aja obral barang2 termasuk mobil yang langsung dibeli sama mba yayun, ikutan BBQ karena kita undang dan juga karena kita pinjem panggangannya.
Alhamdulillah, sukses juga walaupun ujan sepanjang acara. Untung ada saung, jadi kita bisa nikmatin acara bakar2 n makan2 dengan tenang. Paginya dah kepikiran mo batalin acara BBQ-nya gara2 ada yg ga bisa ikut n anak2 IEP ada city tour dari jam 1. Tapi akhirnya kita lanjut terus pantang mundur, cuma waktunya aja yg diundur dari jam 1 jadi jam 3. Sebelum BBQ, kita sempet ke Grand Depot dulu buat beli ikan dan cumi. Trus kita liat semangka jadi beli juga yg size-nya M. Lucu juga ada size S ada size M, cuma beda gede dikit sama harganya beda 10 yen, yg ukuran M ini 890 yen tapi gede banget, lebih gede dari semangka yg pernah beli di Indonesia. Ga taunya Sakurai sama Wada-san juga bawa semangka. Wada-san malah bawa semangka yg lebih gede lagi, mungkin ukurannya XL kali ya. Semangka ini hasil kebun dia sendiri, baru aja selesai panen semangka paginya.
Oiy, hati2 di BBQ area and tennis court IUJ selama summer, ada nyamuk vampire yg siap menghisap darah . Sebenernya ga bisa dibilang nyamuk juga karena lebih mirip lalat buah daripada nyamuk karena bila kena gigit bisa bentol besar sampe bengkak berhari2 bahkan berminggu, pengalaman si ze sempet kena,sampe ze harus dibawa ke dokter karena digigitnya deket mata sampe kaya abis kena tonjok..xixixi . jadi tau gigitannya lebih parah dari nyamuk biasa , gigitannya lebih mirip gigitan lintah (hehe kaya udah pernah digigit lintah aja ya..;p), darah lambat keringnya dan kulit jadi memerah, mungkin karena zat aglutinogennya lebih kuat dari nyamuk atau karena mulutnya ga punya jarum seperti nyamuk jadi lukanya lebih besar. Anyway, gunakan obat anti nyamuk semprot dulu sebelum ke tempat2 tersebut. walau terkadang ga ngaruh banyak..hehe (jadi bukan iklan kan..;p)
FYI, nama nyamuknya Siseda, kalo ga salah.