Laksa Betawi
Ni makanan juga rada langka ,karena cara masaknya yg ribet tapi ni resep asli dari nene gw dijamin pasti gampang masaknya..
Bahan pelengkap:
Kacang ijo rendem sampaiaga mekar tapi jangan sampe cambah
Daun kucai iris
Bihun seduh
Bawang goreng
Ketupat
Kerupuk/emping
Santen/klapa gongseng*kalo mo repot
Bumbu :
Ketumbar, lada, jinten sangrai..cabe merah,bawang merah,bawang putih,ebi,kacang tanah ikan teri direbus *tips masukin jadi satu dlm plastic biar gampang angkatnya
Kunyit sereh salam langkuas jahe
Cara masak :
Haluskan semua bumbu tumis hingga harum lalu campurkan santan aduk jangan sampai pecah dan aga mengental…kuah jadi maka siap dihidangkan dengan bahan pelengkap
Soto Betawi
Bahan:
Daging
Jeroan/ babat/iso( kalo suka)
Kentang goreng
Daun bawang
Bawang goreng
Santen/susu
Bumbu :
Ketumbar,lada,jinten,jahe,kemiri
Bawang merah
Bawang putih
Salam,sereh,laos
Cabe merah
Garem,gula
Bahan pelengkap:
Acar timun wortel, bawang goreng, emping jeruk nipis,sambel,kecap,tomat
Cara masak:semua bumbu dihalusin kecuali sereh,salam laos dekeprek aja terus tumis dgn sedikit minyak.
Rebus daging /jeroan/iso sampe empuk, campur dengan bumbu yang ditumis tambah santen siap dihidangkan dengan bahan pelengkap.
Mie juhi
Ni makanan udah rada langka makanya sebagai generasi muda betawi aye berusahe untuk ngelestariin ni makanan..beruntung sih aye coba cari2 dapet juge akhirnye… begini ni resepnye..:
Bahan :
Mie basah nyang kuning seduh bentar biar minyaknya kaga terlalu banyak atau kalo mo dicuci juga kage ngape sah2 aje
Kol dirajang alus tapi jangan alus banget
Timun mentah aje
Kentang dan telor direbus
Juhi disuwir2( ni yg paling penting nih karena ni bahan intinye)
Kecap manis
Bumbu :
Kacang tanah,cabe merah,bawang merah,bawang putih,garem,gula,air,sedikit minyak untuk numis
Cara masak :
Semua bumbu dihalusin terus di tumis tambahin air dan kecap terus masukin juhi sampe aga lama dikit biar rada empuk terus campurin deh same semua bahan lainnye.. dah jadi deh tuh mie juhi ..gampangkan!!
Sayur Goreng asem
Bahan :
Sayuran buat sayur asem
Daging atou tetelan ¼
Bumbu:
Cabe merah (soal berapa banyak jumlahnya tergantung dari berapa banyak bikinnya sama sesuai selera lah)
Bawang merah
Bawang putih
Kemiri
Ketumbar
Sereh
Salam
Langkuas/laos
Kunyit
Cara masak :
Semua bumbu dihaluskan kecuali sereh salam laos..
Rebus daging tau tetelan sampai empuk..sisihkan, terus masukan sayuran
Tumis bumbu sampai harum campur dengan sayuran…siap dihidangkan
kisah tentang adanya Tuhan
a. Kisah Ulama dan Atheist
Ada kisah zaman dulu tentang orang atheist yang tidak percaya
dengan Tuhan. Dia mengajak berdebat seorang alim mengenai
ada atau tidak adanya Tuhan. Di antara pertanyaannya adalah:
“Benarkah Tuhan itu ada” dan “Jika ada, di manakah Tuhan
itu?”
Ketika orang atheist itu menunggu bersama para penduduk di
kampung tersebut, orang alim itu belum juga datang. Ketika
orang atheist dan para penduduk berpikir bahwa orang alim itu
tidak akan datang, barulah muncul orang alim tersebut.
“Maaf jika kalian menunggu lama. Karena hujan turun deras,
maka sungai menjadi banjir, sehingga jembatannya hanyut dan
saya tak bisa menyeberang. Alhamdulillah tiba-tiba ada
sebatang pohon yang tumbang. Kemudian, pohon tersebut
terpotong-potong ranting dan dahannya dengan sendirinya,
sehingga jadi satu batang yang lurus, hingga akhirnya menjadi
perahu. Setelah itu, baru saya bisa menyeberangi sungai
dengan perahu tersebut.” Begitu orang alim itu berkata.
Si Atheist dan juga para penduduk kampung tertawa terbahak-
bahak. Dia berkata kepada orang banyak, “Orang alim ini
sudah gila rupanya. Masak pohon bisa jadi perahu dengan
sendirinya. Mana bisa perahu jadi dengan sendirinya tanpa ada
yang membuatnya!” Orang banyak pun tertawa riuh.
Setelah tawa agak reda, orang alim pun berkata, “Jika kalian
percaya bahwa perahu tak mungkin ada tanpa ada
pembuatnya, kenapa kalian percaya bahwa bumi, langit, dan
seisinya bisa ada tanpa penciptanya? Mana yang lebih sulit,
membuat perahu, atau menciptakan bumi, langit, dan seisinya
ini?”
Mendengar perkataan orang alim tersebut, akhirnya mereka
sadar bahwa mereka telah terjebak oleh pernyataan mereka
sendiri.
“Kalau begitu, jawab pertanyaanku yang kedua,” kata si
Atheist. “Jika Tuhan itu ada, mengapa dia tidak kelihatan. Di
mana Tuhan itu berada?” Orang atheist itu berpendapat,
karena dia tidak pernah melihat Tuhan, maka Tuhan itu tidak
ada.
Orang alim itu kemudian menampar pipi si atheist dengan
keras, sehingga si atheist merasa kesakitan.
“Kenapa anda memukul saya? Sakit sekali.” Begitu si Atheist
mengaduh.
Si Alim bertanya, “Ah mana ada sakit. Saya tidak melihat sakit.
Di mana sakitnya?”
“Ini sakitnya di sini,” si Atheist menunjuk-nunjuk pipinya.
“Tidak, saya tidak melihat sakit. Apakah para hadirin melihat
sakitnya?” Si Alim bertanya ke orang banyak.
Orang banyak berkata, “Tidak!”
“Nah, meski kita tidak bisa melihat sakit, bukan berarti sakit itu
tidak ada. Begitu juga Tuhan. Karena kita tidak bisa melihat
Tuhan, bukan berarti Tuhan itu tidak ada. Tuhan ada. Meski
kita tidak bisa melihatNya, tapi kita bisa merasakan
ciptaannya.” Demikian si Alim berkata.
Sederhana memang pembuktian orang alim tersebut. Tapi
pernyataan bahwa Tuhan itu tidak ada hanya karena panca
indera manusia tidak bisa mengetahui keberadaan Tuhan
adalah pernyataan yang keliru.
Berapa banyak benda yang tidak bisa dilihat atau didengar
manusia, tapi pada kenyataannya benda itu ada?
Betapa banyak benda langit yang jaraknya milyaran,
bahkan mungkin trilyunan cahaya yang tidak pernah dilihat
manusia, tapi benda itu sebenarnya ada?
Berapa banyak zakat berukuran molekul, bahkan nukleus
(rambut dibelah 1 juta), sehingga manusia tak bisa
melihatnya, ternyata benda itu ada? (manusia baru bisa
melihatnya jika meletakkan benda tersebut di bawah mikroskop
yang amat kuat).
Berapa banyak gelombang (entah radio, elektromagnetik.
Listrik, dan lain-lain) yang tak bisa dilihat, tapi ternyata hal
itu ada?
Benda itu ada, tapi panca indera manusia lah yang
terbatas, sehingga tidak mengetahui keberadaannya.
sumber: internet
Agar Anak Suka Buah dan Sayur
Rasanya Tidak Enak
Ada beberapa faktor yang membuat anak tak suka buah dan sayur, di antaranya rasa yang kurang berkenan, pengenalan terhadap aneka rasa yang tak dilakukan dengan baik, serta pengalaman tak mengenakkan saat memakan buah atau sayur.
Tapi, penyebab yang paling sering adalah kurangnya pengenalan aneka rasa saat anak masih kecil, terutama pada usia bayi. Akibatnya, memori rasa di otak anak sangat sedikit. Bila ia menikmati sesuatu yang sebelumnya tak pernah dicoba, anak merasa aneh dan tak menyukai rasa tersebut. Berbeda dengan anak yang diperkenalkan pada aneka macam rasa, umumnya mereka lebih mudah diberikan buah dan sayur karena memori tentang rasa di otaknya banyak sekali sehingga mudah beradaptasi dengan rasa baru.
Sebenarnya, pengenalan terhadap aneka macam rasa sudah dimulai sejak bayi, yakni ketika anak sudah diperbolehkan makan makanan lembut seperti bubur saring, semipadat (nasi tim), dan padat (nasi). Pada saat ini sangat penting bagi kita untuk mencampurkan aneka macam buah dan sayuran dalam menu sehari-hari anak. Dengan begitu, kelak anak lebih mudah menerima rasa yang lain.
Memang, banyak orangtua sudah berusaha mengenalkan aneka rasa kepada bayinya. Namun hal ini tak berjalan baik, mungkin kurang konsisten dalam mengenalkannya atau tak bekerja sama dengan pengasuh. Ketidakkonsistenan ditandai dengan hanya sesekali mengenalkan aneka rasa dari berbagai variasi menu, tapi menu yang monoton, seperti nasi dan nugget yang lebih sering diberikan kepada anak. Buah-buahan pun demikian, anak hanya sesekali diberi jeruk atau apel.
Orangtua Harus Kreatif
Jangan pernah memaksa anak untuk suka buah dan sayur dengan cara menjejalkannya. Sebab, ketidaksukaan yang dipaksakan hanya akan menimbulkan penolakan yang sangat keras. Mungkin saja dari pemaksaan itu anak akan trauma dan semakin tak mau diberi buah dan sayur. Justru orangtua harus kreatif dengan mencari cara supaya anak suka buah dan sayur. Caranya antara lain:
* Menyembunyikan sayuran di dalam makanan yang disukai anak. Jika anak suka dengan bubur nasi, risoles, atau bahkan mi instan, kita bisa memasukkan ke dalamnya aneka sayuran. Potonglah sayuran tersebut kecil-kecil supaya tidak mencolok sehingga ketika kita menyuapinya, anak tidak sadar kalau di dalam makanan kesukaannya terdapat sayur.
* Bila anak tak suka dengan sayuran yang lembek, kita bisa memodifikasinya dengan membuat sayuran tersebut terasa crispy atau garing. Bayam misalnya, bisa digoreng bersama tepung dan dicampur bumbu sedikit supaya terasa garing dan lebih nikmat.
* Bila ingin meminta anak mengonsumsi buah, kita bisa membuat jus jeruk, apel, mangga, jambu, alpokat, atau lainnya. Supaya terasa lezat, tambahkan susu kental. Rasa manis dari susu akan membuat anak menyukainya.
* Membuat bentuk yang menarik dari buah atau sayuran. Ketika kita minta anak untuk makan pepaya, modifikasikanlah bentuk potongnya. Misal, dengan memotong kotak-kotak kecil untuk dijadikan mata, kotak memanjang untuk dijadikan hidung, kotak memanjang agak lebar untuk membuat mulut, lalu letakkan di atas piring yang berwarna kontras. Kemudian ajak anak bermain dengan bentuk buah tersebut sambil memintanya memakan satu per satu.
* Dengan sayuran pun demikian, kita bisa memadukan antara sayuran, telur, dan sosis. Contoh, buat telur dadar lalu letakkan di atas piring. Bentuk matanya dengan irisan sosis, hidungnya dengan irisan daun selada, mulutnya dengan wortel dan telinganya dengan irisan tomat. Bila anak tak mau memakannya langsung, kita bisa campur dengan nasi saat memakannya.
* Alat makan pun perlu dipilih yang menarik. Saat ini banyak alat makan seperti piring maupun sendok yang bergambar aneka karakter tokoh kartun. Nah, kita bisa menggunakan alat-alat tersebut sebagai salah satu daya tarik anak untuk mengonsumsi buah dan sayur.
Jadilah Contoh
Di samping kreatif, ada beberapa hal lagi yang perlu dilakukan orangtua agar anak mau makan buah dan sayur:
+ Orangtua harus menjadi contoh.
Perlihatkan kepada anak bahwa kita begitu menyukai buah dan sayur. Caranya, selalu melengkapi menu keseharian dengan buah dan sayur. Umpama, sarapan dengan sayur bayam, selingan pagi makan buah jeruk atau apel, makan siang dengan menu sayur sup, selingan siang dengan jus jambu, dan makan malam dilengkapi oseng-oseng tempe campur kacang panjang.
Bila kita memberikan contoh yang baik pada anak, dia akan melihat betapa buah dan sayur bukanlah makanan yang perlu ditakuti. Dengan begitu akan lebih mudah bagi kita untuk meminta anak makan buah dan sayur. Apalagi kita selalu menyempatkan makan bersama sehingga anak terbiasa dengan menu-menu yang kita makan. Berbeda bila kita juga tak suka buah dan sayur, akan lebih sulit meminta anak mengonsumsinya.
+ Berikan penjelasan tentang manfaatnya.
Anak balita dapat memahami penjelasan sederhana yang kita berikan. Nah, jelaskanlah aneka manfaat makan buah dan sayur. Contoh, dengan mengungkapkan kegunaan vitamin C dari buah jeruk, "Kak, supaya kamu tidak gampang sakit, kamu perlu makan buah jeruk ini yang mengandung banyak vitamin C." Atau, ketika kita ingin anak suka dengan sayur bayam, kita bisa menggunakan tokoh kartun kesukaannya semisal Popeye, "Kalau Adek ingin kuat seperti Popeye, Adek harus suka dengan sayur bayam." Penjelasan-penjelasan seperti ini setidaknya dapat membuka pemahaman anak akan manfaat sayur dan buah.
+ Ciptakan suasana menyenangkan di meja makan.
Dengan begitu, anak akan merasa nyaman sehingga ia bernafsu untuk makan. Nafsu yang besar membuat anak lebih mudah mengonsumsi apa saja termasuk buah dan sayur. Berbeda bila kita bersikap tegang, meminta anak makan dengan membentak-bentak misalnya, tentu hanya akan menghilangkan nafsu makan anak sehingga semakin sulit bagi kita untuk memintanya makan buah atau sayur.
+ Hindari junk food.
Banyak sekali junk food atau "makanan sampah" yang beredar di supermarket maupun warung-warung. Rasanya yang sangat gurih sering kali membuat anak tak bernafsu makan karena lidahnya sudah terbiasa dengan rasa yang kuat dari junk food tersebut. Jadi, hindari anak dari makanan seperti ini agar ia lebih mudah mengonsumsi buah atau sayur.
Penulis : Irfan Hasuki
Sumber: Kompas.